MAKALAH
TENTANG
KITAB AL’QURAN
Disusun oleh
KELOMPOK 4
SINDY AYU KIRANA
SITI SALSABILA
NOVITRA ANISA
YESSYKA DESTIANA
SUHERIYANDI PANGERAN
UCHA DARMAWAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
semua, sehingga makalah yang berjudul “Tentang Kitab Al’quran” dapat tersusun
dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai
pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat kami harapkan, demi untuk perbaikan.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini kami ucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua kami, guru-guru, dan semua
teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat
bagi kami tim penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin ya
robbal ‘alamin.
Koba, 14 September
2015
DAFTAR ISI
Hal
JILID 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Nama Kitab 4
B. Biografi Nabi Muhammad SAW 4-9
C. Waktu Berlaku 9
D. Cara Mengimani 9
BAB II ISI 9
E. Isi Utama Kitab 9-11
F. Maksud
dan tujuan diturunkan kitab Al-Qur’an
11
G. Bentuk perilaku sebagai
bukti mengimani Al-qur’an 11
BAB III PENUTUP
11
H. Kesimpulan 11 I.
Saran 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Nama Kitab
Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat
Jibril; dan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an surat
Al-'Alaq ayat 1-5.
B. Biografi Nabi Muhammad SAW
Siapa yang tidak mengenal Nabi Muhammad SAW,
dialah pemimpin terbesar umat Islam sepanjang masa, dinobatkan sebagai tokoh
nomor satu yang paling berpengaruh di dunia dibandingkan tokoh-tokoh lainnya
yang pernah ada di dunia. Berikut biografi dan profil mengenai Nabi Muhammad
SAW. Beliau berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim.
Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda
beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah,
salah satu kabilah Quraisy. Setelah menikah, Abdullah melakukan
pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan akhirnya
dia di kuburkan di kota Madinah.
Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para
nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan
kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Sesuai dengan kebiasaan para
bangsawan Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah
dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama
empat tahun. Setelah itu, sang ibu kembali mengambilnya.
Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah, sang ibunda
membawanya pergi ke Madinah. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat
dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan
Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara bergantian, kakek dan paman
beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau. Pada usia dua puluh lima
tahun, beliau menikah dengan Khadijah yang waktu itu sudah berusia empat puluh
tahun. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia
wafat pada usia enam puluh lima tahun.
Pada usia empat puluh tahun,
beliau diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran
yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan
beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya.
Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh lima tahun. Menurut pendapat
masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Bukti Kenabian Rasulullah saw. Secara global, kenabian seorang nabi dapat
diketahui melalui tiga jalan:
- Pengakuan sebagai nabi.
- Kelayakan menjadi nabi.
- Mukjizat.
Pengakuan
Sebagai Nabi
Telah diketahui oleh setiap orang bahwa Rasulullah saw telah mengaku sebagai
nabi di Makkah pada tahun 611 M., masa di mana syirik, penyembahan berhala dan
api telah menguasai seluruh dunia. Hingga akhir usia, beliau selalu mengajak
umat manusia untuk memeluk agama Islam, dan sangat banyak sekali di antara
mereka yang mengikuti ajakan beliau itu.
Kelayakan Menjadi Nabi
Maksud asumsi di atas adalah seorang yang mengaku menjadi nabi harus memiliki
akhlak dan seluruh etika yang terpuji, dari sisi kesempurnaan jiwa harus orang
yang paling utama, tinggi dan sempurna, dan terbebaskan dari segala
karakterisitik yang tidak terpuji. Semua itu telah dimiliki oleh Rasulullah
saw. Musuh dan teman memuji beliau karena akhlaknya, memberitakan sifat-sifat
sempurna dan kelakuan terpujinya dan membebaskannya dari setiap karakterisitik
yang buruk.
Kesimpulannya, akhlak beliau yang mulia, tata krama beliau yang terpuji,
perubahan dan revolusi yang beliau cetuskan di seanterao dunia, khususnya di
Hijaz dan jazirah Arab, dan sabda-sabda beliau yang mulia berkenaan dengan
tauhid, sifat-sifat Allah, hukum halal dan haram, serta nasihat-nasihat beliau
telah membuktikan kelayakan beliau untuk menduduki kursi kenabian, dan setiap
orang yang insaf tidak akan meragukan semua itu.
Mukjizat
Mukjizat dapat disimpulkan dalam lima hal:
- Mukjizat akhlak.
- Mukjizat ilmiah.
- Mukjizat amaliah.
- Mukjizat maknawiyah.
- Mukjizat keturunan.
KARAKTER DAN
KEUTAMAAN RASULLULLAH SAW
Salah satu karekter rasulullah saw yang paling menonjol adalah kemenangan tidak
menjaga kan dia bangga hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan
kita makkah(fathu makkah) dan kekalahan tidak membuat dia putus asa dapat kita
lihat pristiwa perang uhud bahkan dengan cekatan is mempersiapkan pasukan baru
untuk menghadapi hamru"ul asad dan pengingkari perjanjian yang dilakukan
kaum yahudi bani quraizah ,dan kewaspadaan beliau,selalu mengedek kekuatan
musuh dengan teliti dan mempersiapkan segalanya.
Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi
dan selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka is selalu mengasihi anak
anak kecil dan mengayomi mereka.berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap
hewan dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti
binatang Salah satu contoh rasa prikemanusian rasul saw adalah ketika
mengutus pasukan untuk berperang dengan musuh dia selalu berpesan tidak boleh
menyerang kaum sipil,dia lebih memilih damai terhadap musuh dari pada berperang
ketika berperang dia berpesan tidak boleh membunuh lanjut usia anak kecil
perempuan dan mengniaya musuh yang sudah tidak berdaya Ketika kaum
quraisi minta suaka politik kepadanya ia tidak memberlakukan baikot ekonomi
bahkan ia menyepakati import gandum dari yaman Ia juga menyerukan
realisasikan sebuah perdamaian dunia dan melarang peperanga kecuali hal yang
darurat
USAHA RASULULLAH SAW DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT DAN BERPRIKEMANUSIAN
Kedatangan Rasul adalah sebuah rahmat bagi manusia semuanya is tidak pernah
membedakan seseorang pun baik itu kulit putih atau kulit hitam dan dari suku
bangsa mana, karena semua manusia itu makan dari rizki Allah SWT yang
diberikan. Rasulullah SAW mengajak manusia untuk
- Meningkatkan harkat martabat
manusia ia bersabda semua manusia berasil dari adam dan ia berasal dari
tanah
- Mengajak damai sebelum
perang
- Memaafkan sebelom
membalas
- Mempermudah seseorang sebelom
membalas perbuatan
Dari uraian
diatas dapat kita simpulkan bahwa peperangan yang dilaksanakan bertujuan untuk
merealisasikan tujuan tujuan insani yang agung dan menuju kepada tatanan
masyarakat yang berprikemanusian , ia telah membuktikan bahwa dirinya
adalah sebuah rahmat bagi manusia dan alam semesta peristiwa itu bisa dilihat
dari pembebasan kota makkah dangan segala kemenangan yang telah digapai saat
itu ia tetap berbuat baik dengan musuh dan enggan untuk membalas dendam padahal
ia dapat melaksanakan ia pernah memaafkan mereka dengan sabda"pergilah
kalian karma kalian sekarang sudah bebas pada waktu perang dzatur riqa dia
berasil menangkap pemimpin gauts bin al harits yang berusaha beberapa kali
membunuh beliau akan tetapi tetap dimaafkan rasul memperlakukan tawanan
perang dengan baik ,ia telah membebaskan seorang tawanan perang dengan tangan
dia sendiri disaat ia mendengar keluhan rasa sakit tangannya diikat.
RASUL SEBAGAI PANGLIMA PERANG
Kita bisa lihat keberasilan beliau dalam memenangkan peperangan dan menciptakan
perdamaian dan mengujudkan manusia yang berakhlak dan memimpin pasukan dengan
gagah berani
TATA KRAMA BERGAUL
Beliau tidak pernah sombong dalam pergaulan selalu tersenyum berbuat baik
sesame manusia selalu menyenguk orang sakit tidak pernah memotong pembicaraan
lawan tidak pernah mengangap dirinya mulia dari teman yang diajak bicara.Masih
banyak lagi sipat2 rasul yang kita bisa dapat teladani.. mudah2an kita bisa
dapat meniru akhlak rasulullah amin....
Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW
Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan
Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun
enggan mengepakkan sayapnya. Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah
terakhirnya,
Wahai
umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati
dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan
sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak
orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata
Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu
dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman
menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat
itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,”
keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda
itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap
Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat
itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan
detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih
tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan
keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas
tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk.
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan
dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah.
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”
tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril
tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap
di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua
syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh
kecemasan dan tanda tanya.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di
dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.
Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat
lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar
desisan suara Rasulullah mengaduh.
Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya
hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.
“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?”
tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata
Jibril sambil terus berpaling.
Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak
tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan
telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya
ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang
memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita.
C. Waktu Berlaku
Waktu berlakunya Al-qur’an
adalah sejak 610 m atau sejak diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW sampai datangnya hari kiamat.
D. Cara Mengimani
1. Meyakini bahwa al-quran benar-benar wahyu Allah,bukan karangan
nabi Muhammad
2. Meyakini bahwa isi al-quran dijamin
kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun
3. Mempelajari, memahami, dan
menghayati isi kandungan al-quran
4. Mengamalkan ajaran al-qur’an dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II
ISI
E. Isi Utama Kitab
Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat
muslim di seluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies
manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran
terkandung kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa
hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari
masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :
1. Aqidah / Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia
mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia.
Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan
terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak.
Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang
yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari
segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk
ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam
lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya.
3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh
manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela
atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan
tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa
yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi
suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum
dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat,
mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi
peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau
waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu
ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib
dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai
orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada
Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau
ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya
kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan
istilah lain ikibar.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang
mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan
manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
f. Maksud dan tujuan diturunkan
kitab Al-Qur’an
1. Sebagai wahyu Allah swt yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
2. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW
3. Sebagai pedoman hidup manusia agar
tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
4. Sebagai sumber dari segala sumber
hukum islam
G.
Bentuk perilaku sebagai bukti dari manfaat mengikuti kitab Al-Qur’an
1.
Mempercayai kitab-kitab Allah SWT.
2. Mempelajari Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
3. Gemar
membaca dan mengamalkan Al’quran
4. Gemar
mendakwahkan isi kitab suci kepada manusia lain
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai
berikut :
Al-qur’an
1. Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan
kepada nabi Muhammad saw
2. Sebagai mukjizat nabi Muhammad saw
3. Sebagai pedoman hidup manusia agar
tercapai kebahagiaan didunia dan akhirat
4. Sebagai sumber dari segala sumber
hukum islam
B.Saran
Tunjukkan
bentuk perilaku kita sebagai bukti dari manfaat mengikuti kitab Al-Qur’an,
yaitu :
1.Mempercayai
kitab Allah
2.mempelajari Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
3.Gemar
membaca dan mengamalkan Al’quran
4.Gemar
mendakwahkan isi kitab suci kepada manusia lain