Kamis, 05 Juli 2018

LAPORAN INVERTEBRATA COELENTERATA


LAPORAN INVERTEBRATA COELENTERATA



DISUSUN OLEH :

ANI  TIAS KUSUMANINGRUM             2031711002
ARTIKA RAMADHANI                            2031711004
CIATRI  HERAFI                                       2031711020
FITRI HUSADA SRI BULAN                   2031711013
RUSIDI                                                         2031711008
SETA ARDIWATI                                       2031711009
SINDY AYU KIRANA                                2031711018
                                   


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2018



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Secara umum Coelenterata (Cnidaria) adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel.  Saat berenang, mulut Coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh Coelenterata terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan interon yang berarti usus. Fungsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler) (Brotowidjoyo 1993).
Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunani dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya Cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (Hewan berongga) adalah ubur-ubur, hydra, dan anemon laut (Brotowidjoyo 1993).
Habitat coelenterata seluruhnya hidup di air, baik air tawar maupun air tawar. Sebagian besar hidup di laut secara soliter atau berkoloni. Cnidaria yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni dan melekat pada batu atau benda lain didasar perairan. Polip tidak dapat berpindah tempat, sedangkan medusa dapat berenang bebas. Hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Ukuran tubuh beraneka ragam, ada yang panjang beberapa millimeter dan ada yang mencapai diameter 2 m. Tubuh simetri bilateral berupa medusa atau polip (Brotowidjoyo 1993).
Identifikasi adalah kegiatan menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari lapangan sesuai kebutuhan. Identifikasi bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program yang diingikan masyarakat (Whardana 2008).
Data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penyusunan program dan bahan informasi bagi masyarakat, dengan kata lain, mengidentifikasi dengan cara terjun langsung kelapangan penting dilakukan dikarenakan kebutuhan informasi yang akurat dan agar data yang didapatkan mampu dibandingkan dengan data yang sudah ada sebelumnya ataupun mampu menemukan spesies baru. Mengidentifikasi filum mampu menjadikan data yang diperoleh apakah sesui dengan data yang ada dan bisa dibuktikan kebenarannya. Penemuan spesies baru harus dilakukan tahan identifikasi sebelumnya sehingga mampu mengetahui apakah ada kesamaan data dengan yang lain ataukah tidak ada yang sama (Whardana 2008).

Tujuan
            Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman Coelenterata di Pulau Putri serta melakukan identifikasi sederhana anggota filum Coelenterata yang ditemukan.




BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum lapang tentang identifikasi filum jenis hewan invertebrata dilakukan pada hari Rabu, tanggal 9 Mei 2018 pada pukul 04.00 WIB - 17.00 WIB, di Pulau Putri atau The Princess Island  berlokasi di Pantai Penyusuk, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum lapang ini adalah pelampung, kacamata renang, pisau dan toples bekas. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Fungia danai, Meandrina meandrites, Favites complanata, Favites halicora, Fungia sp. Isis hippuris, dan Acropora sp.

Cara kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah dengan cara metode jelajah. Metode jelajah dilakukan dengan cara menyelam ke dalam air untuk mendapatkan keanekaragaman kelas Coelenterata di Pulau Putri atau The Princess Island  berlokasi di Pantai Penyusuk, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.


 

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Praktikum lapangan invertebrata yang dilakukan ini didapatkan beberapa filum Coelenterata sebagai berikut:

1.      Fungia danai
Klasifikasi Fungia danai  menurut Zipcodezoo (2010) :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Cnidaria
Subfilum         : Anthozoa
Kelas               : Anthozoa
Subkelas          : Zoantahria
Ordo                : Scleractinia
Subordo          : Fungiina
Famili              : Fungiidae
Genus              : Fungia
Spesies            : Fungia danai

2.      Meandrina meandrites
Klasifikasi Meandrina meandrites menurut Anas (2017) :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Cnidaria
Kelas               : Anthozoa
Subkelas          : Hexacorallia
Ordo                : Madreporaria
Genus              : Meandrina
Spesies            : Meandrina meandrites

3.      Favites complanata
Klasifikasi Favites complanata menurut Anas (2017) :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Coelenterata
Kelas               : Anthozoa
Ordo                : Madreporaria
Famili              : Faviidae
Genus              : Favites
Spesies            : Favites complanata


4.      Favites halicora
Klasifikasi Favites halicora menurut Anas (2017) :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Coelenterata
Kelas               : Anthozoa
Ordo                : Madreporaria
Famili              : Faviidae
Genus              : Favites
Spesies            : Favites halicora

5.      Fungia sp.
Klasifikasi Fungia sp. menurut Anas (2017):
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Coelenterata                                                                                     
Class                : Antozoa
Subclass          : Zhoantaria
Ordo                : Madreporaria
Family             :  Fungiidae
Genus              : Fungia
Spesies            : Fungia  sp

6.      Acropora sp.
      
Klasifikasi Acropora sp. menurut Anas (2017) :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Coelenterata
Class                : Anthozoa
Ordo                : Madreporaria
Family             : Acroporidae
Genus              : Acropora
Spesies            : Acropora sp.

7.      Isis hippuris
               
Klasifikasi Isis hippuris menurut Anas (2017):
Kingdom         : Animalia
Filum               : Coelenterata
Kelas               : Anthozoa
Ordo                : Scleraxonia
Famili              : Isididae
Genus              : Isis
Spesies            : Isis hippuris

Pembahasan
Coelenterata sering disebut hewan berongga (Yunani, koilos yang berarti lubang, dan enteron, yang berarti usus), karena bentuknya yang simetri radial, tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya (acoelomata) dan hanya memiliki sebuah rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, tempat terjadinya pencernaan dan peredaran sari-sari makanan) (Rosa et al, 2013).
Filum Coelenterata dibedakan menjadi 2 fila, yakni Ctenophora dan Cnidaria. Ctenophora merupakan kelas yang tidak memiliki knidoblast sedangkan Cnidaria mempunyai 2 knidoblast. Ctenophora terbagi menjadi 6 kelas; Cydippida, Platyctenida, Beroida, Thalassocalycida, Cestida, dan Lobata. Sedangkan Cnidaria terbagi menjadi 5 kelas : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, Cubozoa dan Staurozoa (Rosa et al, 2013).
            Filum Ctenophora dikarakterisasi dengan adanya delapan baris silia gabungan yang membentuk sisir (ctenes) dan digunakan untuk pergerakan. Beberapa spesies juga memiliki tentakel panjang yang membantu proses penangkapan mangsa (copepoda, ikan plankton dan larva moluska). Kebanyakan Ctenophora dapat mengeluarkan cahaya dan tidak memiliki nematosit (kecuali Haeckelia) yang bersifat menyengat, sedangkan Cnidaria dicirikan dengan bentuk simetri radial, memiliki nematosit yang digunakan untuk menyengat dengan struktur lengket yang disebut cnidae (Rosa et al, 2013).
Lubang gastrovaskular yang tidak lengkap sebagai satu-satunya lubang pada tubuh, dan lapisan tengah (disebut mesenkim atau mesoglea) berasal dari ektoderm. Tidak memiliki sistem saraf pusat, pernapasan, sirkulasi dan organ ekskresi. Ada 2 aspek fundamental dari siklus hidup Cnidaria. Pertama, kecenderungan membentuk koloni melalui reproduksi aseksual. Kedua, banyak spesies cnidaria mengalami siklus hidup dimorfik, termasuk di dalamnya terdapat 2 perbedaan struktur morfologi dewasa : bentuk polip dan bentuk medusa (Rosa et al, 2013).
            Anthozoa (Anemon Laut & Karang) meliputi anemone laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut. Hewan yang termasuk golongan ini tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip. Anthozoa hidup secara soliter atau berkoloni. Polip hewan karang dapat menghasilkan CaCO3, hal inilah yang dapat membantu pembentukan batu karang. Selain itu, Hydrozoa, Scyphozoa dan Cubozoa mempunyai fase medusa (fase dewasa sebagai plankton) sementara Anthozoa tidak mengalami fase medusa (Rosa et al, 2013).
Kelas Anthozoa terdiri atas 6.100 spesies dan dibagi menjadi tiga subkelas : Octocorallia, Hexacorallia, dan Ceriantipatharia. Subkelas Octocorallia terdiri atas 6 ordo : Stolonifera, Telestacea, Alcynacea, Coenothecalia, Gorgonacea, Pennatulacea. Subkelas Hexacorallia terdiri atas 6 ordo : Rugosa, Tabulata, Actinaria, Zoanthidia, Scleractinia, dan Zoanthiniaria. Sedangkan subkelas Ceriantipatharia hanya terdiri atas 2 ordo, yakni Antipatharia (karang hitam) dan Ceriantharia (tabung anemone), yang disebut sebagai karang (coral) mencakup karang dari Ordo Scleractinia dan Sub kelas Octocorallia (kelas Anthozoa) maupun kelas Hydrozoa. Salah satu sifat dari karang 4 disebut akresi. Akresi adalah bentuk pertumbuhan koloni dan terumbu ke arah vertikal maupun horizontal (Rosa et al, 2013).
            Berdasarkan literatur (Hadi 2015), Coelenterata yang ditemukan di Pulau Putri termasuk kedalam kelas Anthozoa. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam bentuk polip (hidup menetap pada suatu tempat). Hewan ini biasanya hidup di air laut dangkal secara berkoloni atau soliter (menyendiri).

  

KESIMPULAN

Dari hasil pratek lapang di Pulau Putri dan identifikasi terhadap spesimen untuk filum Coelenterata yang ditemukan, dapat di tarik kesimpulan bahwa Coelenterata yang banyak ditemukan di Pulau Putri adalah yang termasuk ke dalam kelas Anthozoa. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam bentuk polip (hidup menetap pada suatu tempat). Hewan ini biasanya hidup di air laut dangkal secara berkoloni atau soliter (menyendiri).



DAFTAR PUSTAKA
Anas. 2017. Coelenterata. https://www.slideshare.net. [21 Mei 2018].
Brotowidjoyo. 1993. Avertebrata Air. Jakarta : Erlangga.
Hadi Abdul. 2015. Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Coelenterata. www.softilmu.com. [21 Mei 2018].
Rosa E, Paramitha L, Risdayanti N, Noviyanti T. 2013. Coelenterata. Jambi : Program Studi Biologi, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
Wardhana, 2008. Pengertian Indentifikasi. Http://www.scribd.com. [9 Mei 2018].
Zipcodezoo. 2010. Fungia danai. https://www.slideshare.net. [21 Mei 2018].









Tidak ada komentar:

Posting Komentar